Pages - Menu

Sabtu, 23 Juni 2012

Alasan


Kenapa aku mencintaimu?
Karena aku sudah terbiasa dengan hatimu
Kenapa aku tidak bosan denganmu?
Karena aku sudah terbiasa dengan kehadiranmu
Kenapa aku merindukanmu?
Karena aku sudah terbiasa dengan bayanganmu
Kenapa aku tersenyum melihatmu?
Karena aku terbiasa dengan wajahmu

Jangan tanya kenapa lagi
 Karena aku sudah terbiasa dengan dirimu

Jumat, 22 Juni 2012

Untitled #2


Sudahku merapat
Pada taman warna tanpa sekat
Sudahku berikat
Di ruang yang sudah sempat

Menjadi dirimu itu orang lain
Sebentar saja sudah hilang
Selayaknya rombongan angin
Menelantarkan setiap barang

Rupanya ini suatu mimpi
Di pinggir nyata dunia lain
Bukannya memilih hati ini
Namun terperangkap di ruang dingin

Membeku itu akibatnya
Mencair itu lawannya
Memilih itu mudah
Menghadapi itu susah
Batang, 22 Juni 2012

Jumat, 15 Juni 2012

Giving Up By Ingrid Michaelson

The Way I am - Ingrid Michelson


If you were falling, then I would catch you.
You need a light, I'd find a match.
Cause I love the way you say good morning.

And you take me the way I am.

If you are chilly, here take my sweater.

Your head is aching, I'll make it better.
Cause I love the way you call me baby.

And you take me the way I am.

I'd buy you Rogaine when you start losing all your hair.

Sew on patches to all you tear.
Cause I love you more than I could ever promise.

And you take me the way I am.


You take me the way I am.
You take me the way I am.



Jumat, 08 Juni 2012

yang harus kita lakukan adalah

               "MENGHARGAI WAKTU"

 bukan

                 "MEMBELI WAKTU"

Kamis, 07 Juni 2012

Penyakit


Penyakit, semua orang pasti punya satu penyakit. Entah itu fisik atau rohani. Aku sendiri punya penyakit rohani yang dampaknya pada penyakit fisik. Sesak, kalo bahasa jawa nya bengek. Kalo udah kambuh, behhh, rasanya mau mati hari itu. Penyebab bengekku bukan alergi udara ato kurang oksigen, tapi dari perkumpulan masalahku di masa lampau yang belum aku selesaikan. Aku menjadi orang yang buruk karena ngga nyelesein masalah itu. Pengen banget ngerubah buat aku bisa lebih terbuka buat ngungkapin rasa ngga suka, ato misuh di depan orang yang bener-bener nyakitin. Mungkin karena faktor keturunan dari abah. Sering aku bingung, kenapa ya aku sulit marah ke orang lain, aku ga bisa ngungkapin langsung di depan orangnya kalo aku bener-bener marah dan ngga suka sama dia. Aku bisanya cuman cerita ke orang yang aku percaya kalo aku marah sama dia tanpa ada penyelesaian. Bagiku cerita kemarahan ke orang lain itu bisa meringankan beban, buruknya tidak menyelesaikan. Kadang juga aku kalo marah tak pendam sendiri. Semarah apapun aku, Insya Allah aku ngga sampe misuh yang parah, paling cuman asem, jangan ditiru ya... . Aku bener-bener bingung sama aku sendiri, kayak manusia ga punya prinsip dan dibuat mainan orang lain. Ada beberapa orang yang tau kalo aku gabisa marah. Tapi mereka seenaknyanya aja menghujam amarahnya. Semampuku aku memahami orang lain. Aku selalu inget dawuhnya Yai Dimyathi, yang intinya “Manusia itu berbeda-beda” jadi kalo orang tersebut tidak bisa menyesuaikan, berarti kita sendiri yang harus menyesuaikan. Kalo aku ngrasa sakit hati banget, aku cuman bisa nangis. Wanita identik dengan nangis, tanpa menyelsaikan masalahnya. Wajarlah aku nangis gara-gara sakit hati, tapi itu tak berlarut-larut kok, aku inget banget kata temen-temenku yang cewek itu jelek dan ngga terlihat dewasa saat nangis. Setelah nangis aku anggep itu selesai, kebencianku itu udah selesai dan kayak ga terjadi apa-apa. Tapiii... masalah kemarin, kemarinnya lagi, kemarin kemarinnya lagi, kemarin kemarin kemarinnya lagi dan masalah yang sangat lampau, tiba-tiba terkumpul hari ini. Rasanya itu sesek banget, dada, kepala, badan rasanya itu kayak ditimpa sesuatu yang memberatkan, tapi bukan dalam bentuk benda. Hanya terasa bebannya. Nah, kemudian jadilah bengek itu. Padahal sebelumnya ga terjadi apa-apa hari itu. Aku juga ga mikirin apa-apa hari itu. Mungkin karena sudah penat kali ya.
Dan kemarin aku punya masalah, kemarinnya lagi aku punya masalah, dan kemarin kemarinnya lagi aku punya masalah. Siap-siap aja nih buat bengek. Bengekku gabisa di prediksi sih. Gapapa deh. Semoga ini ujian juga buat menuju yang lebih baik. Dan buat orang-orang yang diperantarakan Allah untuk mengujiku, terima kasih sudah mau seudara denganku. Maaf aku gabisa marah sama kalian, tapi maaf juga, aku merasa terhina kalau kalian tidak menjadi lebih baik dan paling maaf lagi aku masih belum bisa membantu kalian menjadi lebih baik. Semoga semua ini ada hikmah dan barokahnya, aamiin.

Senin, 04 Juni 2012

Selamat Tinggal Melancholia, Selamat Datang Euphoria

Bernuansa di pangkal senja
Menari berseri dipijak alam
Berbahagia sesederhana rupa
Sampai tak laku lagi kata suram

Terkasihku kini biru
Dihantam curah haru
Sampai habis cerita satu
Dan rindu lagi tak candu

Selamat tinggal melancholia
Selamat datang euphoria

Tarian ini tak akan mengusik lagi
Bungkusan itu tak datang lagi
Akan kukembalikan seperti semula
Semula seperti lampau kala

Senandung maaf ini kuhaturkan
Sebab tak ada lagi yang bisa dikatakan
Saat ini tak akan ada lagi suara
Sampai akhirnya sudah terbiasa

Selamat tinggal melancholia
Selamat datang euphoria

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...