Pages - Menu

Minggu, 18 September 2011

suatu waktu


semua bermula pada satu menit pada satu waktu
satu menit untuk melihat sebuah pandangan
pada satu waktu yang tak pernah direncanakan
kemudian satu imaji menguji setiap hela kehidupan
satu jam untuk membayangkan apa yang tak penting
lalu satu hari menjadi sebuah harapan yang tak terduga
satu minggu mulai muncul satu cita yang harus dicapai
sampai satu bulan tampak rasa berbeda di waktu sebelumnya
dua bulan, tiga bulan, empat bulan
dan semua terorganisasi lalu menjadi satu bintang dalam hayat
satu tahun diabaikan dan coba untuk melupakan
satu waktu tak bisa untuk melupakan sebab bosan
selamanya tak akan bisa untuk melupakan dan kembali semula
karena sesuatunya yang membuat raga bahagia tak akan pernah dipejamkan
semua termaktub dalam kitab takdir individu
sebuah kehidupan yang selalu ada pada-Nya
ketika semua berlutut di bawah atap langit




Sabtu, 17 September 2011

20022011

cukuplah disini aku bahagia
melihat punggungmu di awal waktu
meskipun tak sendiri untuk menikmatinya
tapi tak terlihat buruk untuk membuka masa ini
seterusnya aku akan tetap tersenyum
alam. . . .
hari ini aku senang
tak cukup untukku mengukur kebahagiaanku dengan memandangmu
kau terlalu luas untuk ku mata- matai
pagimu tak seperti yang lalu
kau tak terpengaruh akan hal itu
tapi bibir ini tak cukup untuk tersenyum padamu
meskipun sorenya tak secerah pagi
aku selalu mengiringmu alam
sorepun aku tertunduk lemah
menatapmu yang sungguh tak ingin ku pandang
aku berusaha menjadi seorang yang keras
yang tak akan mudah tersapu alam

#disuatu pagi saat aku benarbenar tanpa sadar berjalan

Senin, 12 September 2011

Tidur

biarkan mereka tak bersukma
setelah masa yang mereka miliki
mengambil energi yang tertanam padanya
ini sepi
tapi terserah sajalah
aku juga tak mau peduli


roXom,
Ramadhan,
di saat mereka benarbenar terlelap di cerah senja

Jumat, 09 September 2011

Risalah Tuhan

sejatilah risalah Tuhan
kadang makhluk berusaha lari darinya
tak sempat mereka pikir
itu hal mubadzir
tanpa kabur pun risalah-Nya selalu sedia
baiknya hanya berjalan menuruti
buntu pasti ada
putarkan badan untuk kembali
bukan suatu kehinaan
harusnya hati dan pikiran berkolaborasi
sebab mereka memiliku korelasi abadi
tak usah pandang siapa
seringnya tanpa sadar
semua tak terlihat
mereka alasan kita diterima di dunia
tak kecuali di baka dan lanjutnya
untuk menggerakkan risalah Tuhan

Filosofi Kereta

setiap tangga beda rasa
tanpa ada satu
di balik satu sisi tubuhmu
mata dan alam menyatu
sekatnya transparan
aku menikmati tana hina
ditempatku aku tak pernah diam
sebab nada tubuhmu yang menggetarkan
tanpa terpaksa aku tunduk
caramu berjalan
bisa seperti seirama dengan waktu
bukan berarti kalian satu bunda
ketika alam beristirahat
aku harus benarbenar bertelanjang mata
untuk melihatnya
tak urung aku untuk melelap

*requestnya maknuur
maaf kalo jelek

Rabu, 07 September 2011

Untitled

indahnya masa lalu tak akan pernah bisa di daur ulang
yang ada hanya bekas keindahan
dipahat oleh waktu yang (berlari) tak terkendali
manisnya tertinggal dibibir
sebelum segalanya kembali membaur
adakah jejak tertinggal bersama
beribu rasa dunia tercicipi
tertawa, bahagia
menangis, haru
bimbang, galau
dengan beribu kaki yang berlari
bumi tercengang melihatnya
langit pun tak mau kalah untuk tersenyum
indahnya detik ini
adalah sejarah untuk menit berikutnya
kita semua pahlawan
menyejarahakan setiap detik di dunia
hanya saja semua mabuk untuk mengakuinya

Senin, 05 September 2011

Berdialog Dengan Laluna #Part 1



- bagaimana kau bisa kesini?
o   bagaimanapun itu tak terlalu penting untukmu
- kalau begitu, bagaimana aku bisa mempercayaimu
o   kuatkan imanmu
- hanya itu
o   ya
- apa perlumu
o   aku ingin menjemputmu
- aku tidak mau
o   jangan membantah vague! ini sudah terukir
- bagaimana aku mau menyambut, sedangkan hatiku sedang kosong?
o   ini tugas dari Yang Maha Mulia, kau harus ikut
- aku tidak mau! !
o   lihat vague, lihatlah ke bawah, bagaimana sikap mereka terhadapmu, pedulikah mereka, menolehkah mereka? apa ini yang kau inginkan di duniamu?
- lihat ke atas laluna, Dia yang selalu bersamaku, Dia yang selalu ada bagaimanapun keadaanku, walaupun ta' ada seorangpun mengetahui jalan pikiranku.
o   lunakkan hatimu sejenak vague, aku . . .
- sudah laluna, bukan alasan yang aku butuhkan, aku juga tak terlalu membutuhkan mereka, tetapi mereka memmbutuhkanku!
o   dan mereka akan membusukka hatimu, dan membiarkannya sampai kau lumpuh? sampai kau dibutuhkan mereka lagi, apa itu yang kamu mau?
- bukan, aku mempunyai jalan pikiranku sendiri, dan kau ta' perlu tahu
o   vague aku mohon . . . .
- dan aku mohon kepada Yang Maha Mulia berikan aku satu nyawa lagi
o   kau terlalu tersiksa vague, kau terlalu menderita . .
- aku tak perlu belas kasihan darimu atau dari mereka, tapi yang aku butuhkan adalah kasih sayang
o   apa yang kau ketahui tentang kasih sayang? sedangkan dirimu ta' mendapatkannya sedikitpun
- tapi aku merasa aku mempunyai kasih sayang dari mereka laluna, jangan menghukumku seperti itu, mereka ta' seburuk itu
o   bukan hanya ucapan yang aku buktikan, tapi kenyataan!
- dan apa yang kau ketahui tentang kenyataan sedangkan kau hidup di ke-mayaansekarang apalagi yang akan kau       katakan?
§  sudah vague, aku menyerah, tapi ingat, jika kau bosan dengan duniamu panggillah aku, aku akan siap menunggumu, aku akan selalu menunggumu dan akan terselip di kedua bilik.

aku paham laluna, terimakasih atas kunjunganmu, sekali kedipan mataku kau harus menghilang.

Minggu, 04 September 2011

Pemulihan Jiwa


masa ini awal rehabilitasi
bukan sebab candu kopi
tapi menata hati
membuka sepi
seusai lelah mengamati
yang terbakar api

hingga kini segalanya diakhiri
sesuatunya yang menahan diri
membuncah dari dasar sanubari
pada dinihari
selalu ada satu bungkus puisi
saat mereka pergi

indahnya seperti peri
tiba hanya untuk menemani
cinta yang kini mati
menjadi hidup kembali
merasakan harumnya lagi
sambil bernyanyi dan menari

benar kuputuskan hari ini
sampai pada tujuanku nanti
lagi tak usah sesali
dari sebuah tulisan yang ditetapi
karena itu aku berehabilitasi
dan bermawas pada sendiri


Kamis, 01 September 2011

Curhat Buat Sahabat


"...Tak ada yang muluk dari obat flu dan air putih. Tapi kamu mempertanyakannya seperti putri minta dibuatkan seribu candi dalam semalam."

Sahabatku, usai tawa ini
Izinkan aku bercerita:

Telah jauh, ku mendaki
Sesak udara di atas puncak khayalan
Jangan sampai kau di sana

Telah jauh, ku terjatuh
Pedihnya luka di dasar jurang kecewa
Dan kini sampailah, aku disini...

Yang cuma ingin diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Yang sudi dekat, mendekap tanganku
Mencari teduhnya dalam mataku
Dan berbisik : "Pandang aku, kau tak sendiri,
oh dewiku..."
Dan demi Tuhan, hanya itulah yang
Itu saja kuinginkan

Sahabatku, bukan maksud hati membebani,
Tetapi...

Telah lama, kumenanti
Satu malam sunyi untuk kuakhiri
Dan usai tangis ini, aku kan berjanji...

Untuk diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit
Menentang malam, tanpa bimbang lagi
Demi satu dewi yang lelah bermimpi
Dan berbisik : "Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku..."

Wahai tuhan, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi

#untuk semua sahabatsahabatku, 

terimakasih petuah kalian, 
karena kalian adalah objek dalam hidupku, 
kalian adalah kepingan cerita yang tanpa kalian cerita hidupku tak akan sempurna. 
kalian bukan segalanya, 
kalian bukan satusatunya. tetapi kalian satu dari segalanya. 
terimaksih atas pundak kalian, 
aku yang selalu bersandar tanpa mengenal waktu, 
kadang juga aku mengganggu hidup kalian. 
hanya sebuah lagu ini dari yang terkasih @DewiLestari aku menangis dan mengenang, 
untuk kalian sahabat yang tak pernah lari dari masalahku, 
yang selalu mendekat saat aku membutuhkanmu.
 hanya Allah yang akan menyimpan memoriku denganmu. 
semoga ketika kita dewasa kita tak akan pernah memungkiri kebersamaan kita. 
hanya lagu dan terima kasih yang bisa aku sembahkan.


Hina


tak bisakah berhenti sejenak
untuk melupakan sebuah orang
yang telah terbuai di perantara cerita
dua ekor manusia berbahagia
satu lainnya seorang mutilator
atas cara dua ekor manusia
mereka teraayun buai
salah seorang memutilasi arah mereka
yang tersungkur pada jalan mereka
berlalu tanpa berbalik
salah satu otak dan hati mereka hilang
merajut dan menyanding di belakang sunyi
duhai seorang yang belum mati
biarlah mereka benda kehilangan
dan berbungalah dicari yang tak mati

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...