Pages - Menu

Rabu, 15 Agustus 2012

Tentang Hidup


Aku pikir menjadi dewasa itu hal yang menyeramkan. Menghadapi hidup di dunia yang sebenarnya. Bertanggung jawab atas diri sendiri dan tidak selalu bergantung pada dunia orang lain. Ketika aku menanggapi masalah orang lain, disitulah letak dewasaku. Sedangkan saat aku disodorkan masalah, dewasaku tenggelam. Aku berputar sendiri hanya menontoni masalahku tanpa menyentuhnya. Terkadang juga aku melarikan diri pura-pura tak mengenali masalahku. Ah, aku ini sebenernya orang yang rugi. Menyadari ini kesalahan tapi masih saja melanjutkannya. Aku anggap ini proses kedewasaan. Yang artinya saat ini aku belum seutuhnya menjadi dewasa. Adakah orang lain yang akan selalu menyampingiku, berjalan bersama, menangkasi rumput liar yang membuatku gatal. Aku belum menumkannya. Aku yakin waktu akan lampiran kertas kosong yang sengaja aku tujukan sebagai jawaban. Aku akan membaca dan menerima. Inilah takdir. Pilihanku membawa aku pada takdir. Tapi sayangnya aku tak bisa memilih takdir. Menjadikan takdirku selalu baik dan benar. Pada saat aku disodorkan lagi dengan masalah, aku akan memilih dengan hati bahwa INILAH HIDUP. Hanya aku yang bisa memilih. Aku yang harus cerdas untuk bagaimana melanjutkan hidupku, bertahankah? Atau langsung punah? Bukan begitu kawan?. Resah yang aku alami selama ini, bukan suatu yang sia-sia. Secara dewasa aku selalu anggap ini proses kedewasaan, untuk menjadi lebih baik dan ditrima semua makhluk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...